Sajian ayam geprek kembali mengalami inovasi luar biasa di pertengahan 2025. Kali ini, perpaduan antara keju mozzarella leleh dan saus Korean fire menjadi daya tarik utama menu Ayam Geprek Mozzarella Lava, yang mendadak viral di berbagai platform media sosial, terutama TikTok.
Menu ini tidak hanya menarik dari segi tampilan, tetapi juga menawarkan sensasi pedas ekstrim yang membuat banyak anak muda cepat menyukainya. Tekstur ayam krispi, lelehan keju mozzarella, dan saus pedas Korea menjadi kombinasi yang sukses mendongkrak selera pasar domestik. Khususnya di kota-kota wisata dan pusat kuliner seperti Banjarnegara, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.
Ledakan Pedas dan Keju Leleh di Satu Gigitan

Inovasi kuliner ini bermula dari tren “food fusion” yang menggabungkan kuliner lokal dengan sentuhan internasional. Selama ini, orang mengenal ayam geprek sebagai sajian sederhana dengan sambal ulek, namun kini menu ini naik level berkat tambahan topping mozzarella lava dan siraman saus khas Korea berwarna merah pekat.
Keju mozzarella yang meleleh sempurna di atas ayam goreng tepung menambah sensasi gurih. Ketika seseorang memotongnya, lelehan keju tampak seperti lava yang menetes perlahan. Warganet sangat menyukai efek visual ini, sehingga banyak konten kreator membagikan reaksi mereka saat mencoba makanan ini dalam bentuk video singkat.
Saus Korean fire, yang terinspirasi dari buldak sauce Korea Selatan, memberi rasa pedas menyengat dengan tingkat kepedasan mulai dari level 1 hingga 10. Bahkan, beberapa tempat makan menawarkan tantangan “level neraka” yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta makanan ekstrem.
Laris di Warung hingga Food Court

Tagar seperti #geprekmozzarella dan #koreanfirechicken menempati posisi tren teratas TikTok Indonesia pada April dan Mei 2025. Salah satu video dari akun kuliner di Yogyakarta memperlihatkan bagaimana konsumen tak mampu menahan tangis setelah mencoba varian level tertinggi menu tersebut. Video itu ditonton lebih dari 6 juta kali dalam waktu satu minggu.
Imbasnya, berbagai warung makan dan gerai food court langsung menyesuaikan menu mereka. Beberapa pelaku UMKM bahkan menjadikan Ayam Geprek Mozzarella Lava sebagai menu utama. Harga per porsi berkisar antara Rp22.000 hingga Rp35.000, tergantung topping dan ukuran.
Pengusaha kuliner setempat menyebut tren ini turut memicu peningkatan omzet, terutama pada jam makan siang dan akhir pekan. Menu ini juga menarik perhatian wisatawan yang sedang berkunjung ke daerah wisata populer, seperti Jurug Jenggala di Baturaden. Yang hanya berjarak beberapa jam dari Banjarnegara.
Minuman Tradisional Jadi Pasangan Favorit Menu Kekinian
Meski menyajikan sensasi modern, banyak tempat makan yang juga menawarkan perpaduan kuliner ini dengan minuman khas Indonesia, seperti es dawet ayu. Perpaduan ayam pedas dan keju gurih dengan manisnya dawet ayu ternyata menciptakan keseimbangan rasa yang pas.
Menurut pemilik salah satu gerai di Purwokerto, banyak pelanggan yang memesan combo antara geprek lava dan es dawet ayu. Selain menyegarkan, dawet ayu juga mampu menetralkan rasa pedas ekstrem dari saus Korean fire.
“Justru uniknya di sini. Kita makan ayam rasa Korea, tapi minumnya tetap lokal. Ini perpaduan selera generasi sekarang yang enggak suka ribet tapi suka eksplor rasa,” ujar salah satu pembeli yang sempat viral karena mengunggah video makan dengan gaya lucu.
Peluang Bisnis dan Potensi Franchise
Melihat animo masyarakat yang begitu besar, tidak sedikit pelaku bisnis kuliner yang mulai memikirkan pengembangan dalam skala lebih besar. Beberapa waralaba lokal dikabarkan sedang menyusun konsep franchise khusus menu ayam geprek lava. Dengan fokus pada pengemasan praktis dan layanan pesan antar.
Potensi bisnis ini juga terlihat dari lonjakan pencarian kata kunci “geprek mozzarella lava” di Google Trends yang meningkat tajam sejak awal Maret 2025. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap kuliner ekstrem, unik, dan visual menarik masih sangat tinggi.
Selain itu, pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi juga menjadi kunci utama suksesnya makanan ini menembus berbagai segmen pasar, mulai dari pelajar hingga pekerja kantoran.
Perpaduan Budaya Kuliner yang Terus Berkembang
Fenomena ayam geprek mozzarella lava menunjukkan bahwa selera masyarakat Indonesia sangat terbuka terhadap inovasi kuliner. Kolaborasi antara cita rasa lokal dan internasional tidak hanya memperluas pilihan makanan. Tetapi juga menunjukkan kreativitas dan dinamika pelaku industri makanan.
Menurut pengamat kuliner dari Pusat Studi Makanan Nusantara, tren seperti ini adalah bentuk adaptasi kuliner yang positif. “Selama tetap mempertahankan unsur dasar kuliner lokal, seperti teknik mengulek sambal atau penggunaan ayam goreng tepung khas geprek, maka inovasi seperti ini justru memperkaya warisan kuliner nasional,” ujarnya.
Penutup
Ayam Geprek Mozzarella Lava dengan saus Korean fire adalah fenomena kuliner yang merepresentasikan selera masa kini pedas, gurih, dan Instagramable. Ditenagai kekuatan media sosial, khususnya TikTok, sajian ini telah menjelma menjadi salah satu menu wajib coba sepanjang 2025.
Didukung kreativitas pelaku usaha lokal dan keberanian untuk mengeksplor rasa baru, menu ini diprediksi akan bertahan lama di tengah persaingan industri makanan cepat saji. Kombinasi dengan minuman tradisional seperti es dawet ayu menambah nilai unik dari tren ini.
Dan bagi para pencinta kuliner yang sedang berlibur ke kawasan seperti Jurug Jenggala. Menikmati sajian ekstrem seperti geprek lava bisa menjadi pengalaman wisata rasa yang tak terlupakan.