Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kembali menjadi sorotan publik setelah proses revitalisasi besar-besaran yang di lakukan pemerintah. Kawasan wisata budaya ini kini tampil lebih modern, tertata, dan ramah pengunjung tanpa meninggalkan unsur tradisional yang menjadi identitasnya. TMII kembali di buka dengan berbagai pembaruan, menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah setiap harinya.
TMII yang di bangun sejak era Presiden Soeharto merupakan miniatur kebudayaan Indonesia yang menampilkan kekayaan budaya dari seluruh provinsi. Setelah sekian lama beroperasi, kawasan ini akhirnya mendapat sentuhan pembaruan agar lebih relevan dengan perkembangan zaman dan tuntutan wisata modern. Revitalisasi di lakukan secara menyeluruh, mencakup infrastruktur, fasilitas umum, dan konsep pameran budaya.
Integrasi Teknologi dan Budaya di Kawasan TMII

Salah satu daya tarik utama dari wajah baru TMII adalah integrasi teknologi dalam penyajian kebudayaan. Berbagai anjungan daerah kini di lengkapi dengan layar sentuh, augmented reality (AR), dan di splay digital interaktif yang memudahkan pengunjung memahami budaya lokal secara visual dan informatif. Langkah ini di ambil untuk menarik minat generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi.
Anjungan-anjungan daerah tetap mempertahankan bentuk arsitektur tradisional dari rumah adat 38 provinsi. Namun, interior dan penyajian informasinya mengalami perubahan agar lebih menarik dan mudah diakses. Pengunjung dapat menjelajahi keberagaman budaya Indonesia secara menyeluruh, dari Aceh hingga Papua, dalam satu kawasan seluas 150 hektare.
Moda Transportasi Ramah Lingkungan

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung, TMII kini menyediakan moda transportasi internal yang ramah lingkungan. Mobil listrik dan kereta gantung diperbarui dan kembali dioperasikan. Pengunjung dapat mengelilingi kawasan taman dengan kendaraan ini secara efisien tanpa menimbulkan polusi.
Kereta gantung, salah satu ikon lama TMII, kini hadir dalam versi yang lebih aman dan modern. Dari ketinggian, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan danau buatan dengan miniatur kepulauan Indonesia serta seluruh kompleks anjungan dari udara. Pengalaman ini menjadi salah satu daya tarik utama pasca revitalisasi.
Peningkatan Fasilitas dan Antusiasme Pengunjung
Sejumlah fasilitas pendukung turut di perbarui, seperti toilet umum, ruang laktasi, tempat ibadah, area kuliner, dan pusat informasi. Seluruh kawasan juga di tata ulang agar lebih ramah pejalan kaki dan difabel. Penambahan ruang terbuka hijau serta zona bebas kendaraan bermotor menjadikan kawasan ini lebih sejuk dan nyaman.
Sejak dibuka kembali, jumlah pengunjung TMII meningkat signifikan. Data dari pengelola menunjukkan lonjakan pengunjung hingga 30 persen di bandingkan sebelum revitalisasi. Banyak pelajar, keluarga, hingga wisatawan asing kembali menjadikan TMII sebagai destinasi utama wisata budaya di Jakarta.
TMII sebagai Sentra Acara Budaya dan Nasional
Selain sebagai tempat wisata, TMII terus aktif menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan kebudayaan dan acara kenegaraan. Festival budaya, pertunjukan seni tradisional, hingga pameran produk UMKM rutin di gelar di kawasan ini. Acara besar seperti peringatan Hari Kemerdekaan dan perayaan Hari Anak Nasional juga kerap menggunakan area TMII sebagai pusat kegiatan.
Revitalisasi TMII memperkuat posisinya sebagai simbol keberagaman Indonesia. Panggung-panggung budaya, taman tematik, dan area edukatif kini di rancang dengan konsep multifungsi sehingga dapat di gunakan untuk berbagai keperluan masyarakat dan instansi.
Baca artikel lainnya di Sobatkabar.my.id.
Dukungan Pemerintah dan Pihak Swasta
Proyek revitalisasi TMII melibatkan kerja sama antara pemerintah dan berbagai BUMN. Kementerian Sekretariat Negara sebagai pengelola utama mengoordinasikan pembenahan infrastruktur serta pengembangan digitalisasi kawasan. Perusahaan swasta juga turut berkontribusi dalam pembangunan fasilitas dan penyediaan teknologi penunjang.
Kolaborasi ini bertujuan menjadikan TMII sebagai destinasi wisata budaya unggulan yang kompetitif dan berkelanjutan. Ke depan, TMII di targetkan tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga menarik minat wisatawan mancanegara sebagai etalase kebudayaan Indonesia.
Tarif Tiket dan Jam Operasional
Harga tiket masuk TMII masih tergolong terjangkau. Tiket reguler dibanderol Rp 25.000 per orang. Beberapa wahana seperti museum, teater IMAX, dan kereta gantung memiliki tarif tambahan. Kawasan ini buka setiap hari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Pengunjung dapat membeli tiket secara daring melalui laman resmi maupun aplikasi yang telah bekerja sama dengan pengelola. Sistem ini memudahkan proses pembelian dan menghindari antrean panjang, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.
Penutup
Taman Mini Indonesia Indah kembali hadir sebagai ikon wisata budaya yang modern dan inklusif. Pembaruan yang dilakukan tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengunjung, tetapi juga memperkuat peran TMII sebagai sarana edukasi, pelestarian budaya, dan promosi kekayaan Nusantara. Dengan wajah barunya, TMII kini layak menjadi rujukan utama wisata budaya di Indonesia dan etalase keragaman bangsa.
Baca artikel lainnya di Serambikabar.my.id untuk mengetahui berita terbarunya.