Halo, semoga harimu terasa menyenangkan dan penuh semangat. Kali ini kita berbincang tentang sesuatu yang sering memicu perdebatan kecil di meja makan: durian. Buah yang dijuluki “raja buah” ini memang punya banyak penggemar, tetapi di sisi lain, ada juga kelompok yang sama sekali tidak bisa menerimanya. Fenomena ini selalu menarik untuk dibahas karena perbedaan selera ternyata bisa menyimpan cerita yang cukup panjang.
Durian sering dianggap sebagai buah yang eksotis, identik dengan aroma kuat dan rasa yang sangat khas. Kita yang menyukainya mungkin merasa bahwa durian punya keistimewaan yang tidak ditemukan pada buah lain. Namun bagi sebagian orang, aroma ini justru terlalu menyengat, bahkan ada yang tidak tahan berada di dekatnya. Hal ini membuat durian menjadi salah satu buah yang dapat memecah pendapat dengan sangat jelas.
Bukan hanya soal aroma, perbedaan selera terhadap durian sering kali juga dipengaruhi pengalaman masa kecil, faktor lingkungan, bahkan pengaruh budaya. Ada daerah yang menganggap durian sebagai makanan istimewa, tetapi ada juga yang tidak terlalu akrab dengan buah ini sehingga tidak terbiasa dengan rasanya. Karena itu, wajar jika durian selalu jadi topik menarik untuk diamati dari sudut pandang opini.
Mengapa Sebagian Orang Tidak Menyukai Durian

Setiap orang memiliki alasan berbeda sehingga durian bisa terasa kurang nyaman untuk dinikmati.
Sedikit penjelasan ini membantu kita memahami bahwa ketidaksukaan terhadap durian tidak sekadar soal “selera buruk” atau “belum pernah coba”, tetapi ada faktor yang lebih kompleks.
Aroma yang Terlalu Kuat
Banyak orang tidak tahan karena aroma durian yang di anggap berlebihan. Bagi sebagian orang, penciuman sensitif membuat bau durian terasa mengganggu. Aroma inilah yang sering menjadi alasan utama seseorang menjauh dari buah ini.
Tekstur yang Tidak Semua Orang Bisa Terima
Tekstur durian yang lembut dan creamy mungkin terasa lezat bagi kita, tetapi ada orang yang tidak nyaman dengan sensasi tersebut. Ada yang merasa terlalu lembek, terlalu manis, atau terlalu berat di lidah. Setiap lidah memang punya preferensi tersendiri.
Pengalaman Pertama yang Kurang Menyenangkan
Ada pula orang yang pernah mencoba durian dalam kondisi terlalu matang atau kurang segar. Pengalaman pertama ini bisa membekas sehingga membuat mereka enggan mencoba lagi meskipun sebenarnya durian memiliki banyak varian rasa.
Jika ingin membaca artikel menarik lainnya, silakan mampir ke hangatin dan temukan berbagai bahasan kuliner, opini, hingga tips sehari-hari.
Pengaruh Budaya dan Lingkungan

Durian tidak hanya soal rasa, tetapi juga soal kebiasaan dan kultur di sekitar kita.
Dalam beberapa budaya, durian dianggap buah istimewa dan disajikan pada momen-momen tertentu. Namun, di budaya lain, konsumsi durian tidak terlalu populer sehingga orang tumbuh tanpa terbiasa dengan aromanya.
Persepsi yang Terbentuk Sejak Kecil
Jika seseorang dibesarkan di lingkungan yang sering menikmati durian, kemungkinan besar ia akan menyukai buah ini sejak kecil. Namun bagi yang tidak terbiasa, aroma pertama yang mereka cium bisa terasa mengejutkan.
Pengaruh Media dan Cerita Orang Lain
Ada juga orang yang tidak mau mencoba durian karena sudah terpengaruh cerita bahwa durian “bau”, “aneh”, atau “terlalu menyengat”. Persepsi seperti ini sering membangun penolakan sebelum seseorang benar-benar mencicipinya.
Untuk artikel lainnya, bisa mampir ke serambikabar yang menyajikan berbagai informasi menarik seputar gaya hidup dan pengetahuan umum.
Kesimpulan
Perbedaan pendapat tentang durian sebenarnya adalah hal yang sangat wajar. Buah ini memiliki keunikan luar biasa, namun keunikan itu pula yang membuat sebagian orang merasa tidak cocok. Ada yang tidak suka karena aroma kuat, ada yang tidak nyaman dengan tekstur, dan ada juga yang sudah memiliki persepsi tertentu sejak kecil. Kita yang menyukai durian mungkin melihatnya sebagai buah yang lezat dan memanjakan lidah, tetapi penting juga untuk memahami bahwa selera setiap orang berbeda. Dengan begitu, kita bisa memandang perdebatan tentang durian ini sebagai sesuatu yang menarik, bukan sebagai pertentangan. Durian tetap menjadi bagian penting dari kekayaan kuliner Nusantara, dan keberagaman selera justru membuat pembahasan tentangnya semakin hidup.
