Sel. Sep 9th, 2025
Bubur Candil Kuliner Tradisional yang Menjadi Peluang Bisnis

Bubur candil kini tidak hanya di kenal sebagai makanan berbuka puasa, tetapi juga telah menjadi salah satu primadona bisnis kuliner tradisional di berbagai daerah. Cita rasanya yang manis, tekstur lembut bola ketan, serta kuah santan hangat membuat bubur candil semakin di minati oleh berbagai kalangan masyarakat.

Fenomena ini terlihat dari semakin banyaknya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadikan bubur candil sebagai produk utama. Mulai dari usaha rumahan, warung kaki lima, hingga kafe kekinian, bubur candil berhasil menjangkau segmen pasar yang luas.

Permintaan Meningkat Sepanjang Tahun

Dahulu, bubur candil identik dengan bulan Ramadan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, permintaan bubur candil tidak lagi musiman. Hidangan ini mulai di konsumsi sebagai camilan harian, menu sarapan, hingga sajian penutup dalam berbagai acara keluarga maupun pertemuan komunitas.

Peningkatan minat masyarakat terhadap makanan tradisional turut mendorong pertumbuhan bisnis bubur candil. Dengan bahan baku yang mudah di dapat, seperti tepung ketan, gula merah, dan santan, bubur candil menjadi pilihan usaha yang praktis dan berbiaya rendah.

Modal Terjangkau, Keuntungan Tinggi

Modal awal untuk membuka usaha bubur candil relatif kecil, berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000. Dengan modal tersebut, pelaku usaha sudah dapat memproduksi 50 hingga 100 porsi per hari. Harga jual bubur candil per porsi umumnya berkisar Rp8.000 hingga Rp12.000, tergantung lokasi dan variasi topping.

Dalam satu hari, jika menjual 100 porsi dengan harga Rp10.000, maka omzet kotor yang di dapatkan sebesar Rp1 juta. Dengan margin keuntungan bersih sekitar 50%, pelaku usaha dapat memperoleh laba bersih Rp500.000 per hari, atau Rp15 juta per bulan.

Usaha bubur candil ini sangat cocok bagi ibu rumah tangga, pelajar, atau pekerja lepas yang ingin memulai bisnis rumahan dengan risiko minim dan penghasilan yang stabil.

Baca Juga:  Cireng Ayam Suwir, Camilan Tradisional Bernilai Ekonomi Tinggi

Inovasi Produk dan Penyajian

Seiring perkembangan tren kuliner, bubur candil juga mengalami banyak inovasi. Varian baru seperti bubur candil ubi ungu, candil pandan, candil labu, hingga candil isi kacang mulai bermunculan di pasaran. Inovasi tersebut tidak hanya menambah nilai jual, tetapi juga menarik perhatian konsumen muda yang gemar mencoba makanan unik.

Penyajian bubur candil juga semakin kreatif. Jika dahulu hanya di sajikan hangat dalam mangkuk plastik atau daun pisang, kini banyak pelaku usaha yang menyajikannya dalam cup bening kekinian, lengkap dengan topping seperti keju, meses, atau es kuwut sebagai pelengkap yang menyegarkan.

Tantangan yang Perlu Diatasi

Meskipun terlihat menjanjikan, bisnis bubur candil tetap memiliki tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah ketahanan produk yang terbatas. Karena berbahan dasar santan dan tanpa bahan pengawet, bubur candil hanya dapat bertahan maksimal dua hari di suhu ruangan.

Oleh karena itu, manajemen produksi harian menjadi penting agar tidak terjadi pemborosan. Pelaku usaha perlu cermat menghitung estimasi permintaan dan menyesuaikan jumlah produksi agar tidak mengalami kerugian.

Selain itu, persaingan pasar yang ketat menuntut pelaku usaha untuk terus melakukan inovasi dan menjaga kualitas produk. Rasa, tekstur, dan penyajian menjadi aspek utama yang harus di perhatikan agar tetap menjadi pilihan konsumen.

Dukungan Komunitas dan Pemerintah

Pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UMKM secara aktif mendorong pengembangan bisnis kuliner tradisional, termasuk bubur candil. Program pelatihan kewirausahaan, bantuan modal, serta bimbingan digital marketing mulai banyak disediakan untuk pelaku usaha pemula.

Beberapa komunitas UMKM lokal juga turut berperan dalam memfasilitasi pelaku bisnis bubur candil, seperti melalui bazar mingguan, kolaborasi promosi, hingga pelatihan packaging dan branding produk. Dukungan ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar modern.

Baca Juga:  Bisnis Buket Bunga Modal Kecil, Untung Besar

Resep Bubur Candil

Berikut resep singkat bubur candil yang bisa menjadi referensi awal bagi calon pelaku usaha:

Bahan Candil:

  • 250 gram tepung ketan putih
  • 2 sdm gula pasir
  • 200 ml air hangat (secukupnya)
  • Sejumput garam

Kuah Gula:

  • 150 gram gula merah (disisir)
  • 50 gram gula pasir
  • 500 ml air
  • 2 lembar daun pandan
  • 2 sdm tepung tapioka (larutkan dengan sedikit air)

Bahan Kuah Santan:

  • 300 ml santan kental
  • Sejumput garam
  • 1 lembar daun pandan

Cara Membuat:

  1. Campurkan tepung ketan, gula, dan garam. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga bisa dipulung. Bentuk bulatan kecil-kecil.
  2. Rebus air hingga mendidih, masukkan bola-bola ketan. Masak hingga mengapung. Angkat dan tiriskan.
  3. Untuk kuah gula, rebus air, gula merah, gula pasir, dan daun pandan. Setelah larut, tambahkan larutan tapioka sambil diaduk hingga mengental. Masukkan bola candil.
  4. Untuk kuah santan, rebus santan dengan garam dan daun pandan sambil terus diaduk agar tidak pecah.
  5. Sajikan bubur candil dengan kuah gula dan siram santan di atasnya.

Kesimpulan

Bubur candil bukan hanya makanan yang menghadirkan nostalgia, tetapi telah menjelma menjadi ladang usaha yang menjanjikan. Dengan modal yang minim, inovasi rasa, dan strategi pemasaran digital yang tepat, bubur candil dapat menjadi sumber penghasilan utama yang berkelanjutan. Bagi masyarakat yang ingin memulai usaha kuliner tradisional, bubur candil adalah salah satu pilihan yang layak untuk dipertimbangkan.

Tidak sedikit pula pelaku usaha yang menggabungkan bubur candil sebagai hidangan penutup setelah menyantap makanan berat khas Indonesia, seperti nasi padang asli Minangkabau, menjadikannya satu paket kuliner tradisional yang lengkap dan menggugah selera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *